Masa remaja akrab dengan berbagai
masalah pribadi dan pergolakan batin sehingga tak jarang memicu depresi. Salah satu
kunci agar para remaja terhindar dari depresi adalah tidur lebih awal. Remaja yang tidur larut malam
akan meningkat kemungkinannya mengidap depresi dan memiliki keinginan bunuh
diri. Sebuah penelitian yang dilakukan para peneliti di Columbia University dan
dimuat dalam jurnal Sleep membuktikan hal ini. Remaja
yang menepati jadwal tidur pada pukul 10 malam atau sebelumnya lebih kecil
kemungkinannya mengidap depresi dan memiliki pikiran bunuh diri dibandingkan
teman sebayanya yang tidur sampai larut malam.
Para
peneliti mensurvei 15.000 orang anak kelas 7-12
bersama dengan orangtuanya. Hasilnya menemukan bahwa sebanyak 54% remaja
mengaku tidur pada pukul 11 malam dan 25 % sisanya baru tidur pada tengah malam
atau lebih larut lagi.
Remaja-remaja
ini juga diminta untuk mengisi kuesioner depresi dan ditanya apakah pernah
berpikir serius tentang keinginan melakukan bunuh diri sepanjang tahun lalu. Para
peneliti menemukan bahwa waktu tidur yang ditetapkan oleh orangtua sama
pentingnya dengan jumlah jam tidur yang dimiliki oleh anaknya. Anank-anak yang
baru tidur tengah malam atau lebih larut lagi memiliki kemungkinan 24% lebih tinggi
mengalami depresi dan 20% lebih mungkin memiliki keinginan bunuh diri
dibandingkan remaja yang sudah tidur pada jam 10 malam atau lebih dini.